KEBIJAKAN MONETER
1.
Sejarah
Kebijakan Moneter Islam
Ssitem moneter sepanjang zaman telah
banyak mengalami banyak perkembangan sistem keuangan inilah yang paling banyak
dilakukan studi empiris maupun historis bila dibandingkan dengan displin ilmu ekonomi yang lain. Sistem keuangan
padazaamn rasullah digunakan binetalic
standard yaitu emas dan perak (dirham dan dinar)karena keduanya merupakan
alat pembayaran yang sah dan beredar dimasyarakat. Nilai tukar emas dan perak
pada masa rasullah ini relatif stabil dengan niali kurs mata uang dinar dan
dirham 1:10 namun, demikian stabilitas nilai kurs pernah mengalami gangguan
karena adanya disequilibrium antara
supply dan demand.
Perkembangan emas sebagai standar dari
uang beredar mengalami tiga kali evolusi yaitu,
a. The gold coin standard:
dimana logam emas mulia sebagai uang yang aktif daklam peredaran.
b. The gold bullion
standard :dimana logam emas bukanlah alat tukar
yang beredar namun otoritas moneter menjadikan logam emas sebagai parameter
dalam menentukan niali tukar uang yang beredar.
c. The gold exchange
standard (bretton
woods system), dimana otoritas moneter menentukkan nilai tukar domestic
currency dengan foreign currency yang mampu di back-up secara penuh oleh
cadangan emas yang dimilki.
2.
Manejemen
Moneter Islam
Dalam
alquran maupun sunnah tidak ditemukan secara spesifik keharusan untuk
menggunakan dinnar( emas) dan dirham (perak) sebagai standar nilai tukar
uang (full bodied
monometalic standard). Secara umum para fuqaha telah menyepakati bahwa hanya
otoritas yang berkuasa saja yang berhak mengeluarkan uang, namun pemerintah
wajib untuk menjamin terciptanya kestabilan niali uang tersebut. Dalam hal ini
al-ghazali mensyaratkan pemerintah untuk menyatakan uang fiduceier ynagdicetak
sebagai alat pembayaran resmi wajib menjaga nialinya dengan mengatur jumlah
uang yang beredar sesuai denagn kebutuhan dan memastikan tidak adanya
perdagangan uang.
Variabel-variabel
islam dalam menajemen permintaan uang:
1) Nilai-niali
moral
2) Lembaga-lembaga
soaisl ekonomi-politik sosial termasuk mekanisme harga
3) Tingkat
keuntungan rill sebagai pegganti keberadaan suku bunga.
Ketiga variabel ini akan saling
mendukung dalam mengendalikan permintaan uang.
Permintaan
Uang
Teori permintaan uang pada hakikatnya
merupakan teori tentang alokasi sumber-sumber ekonomi yang sifatnya terbatas.
Dalam teori permintaan uang
konvesional,suku bunga merupakan biaya yang digunakan untuk menjelaskan
perilaku individu dalam mengelola uang kas rillnya.
1
Teori permintaan uang
klasik
Teori permintaan uang klasik,tercemin
dalam teori kuantitas uang.
Teori kuantitas uang sebagai berikut:
MV=PT
Kemudian dalam versi lain volume barang
yang diperdagangkan (T) diganti dengan output rill (O) sehingga persamaan
tersebut menjadi:
MV=PO=Y
Dalam teori kuantitas uang ini ,
irving fishermengasumsikan bahwa
keberadaan uang pada hakikatnya adalah Flow Concept.
Teori Permintaan Uang Keynes
Penjabaran keynes tentang individual
choise Marshall Pigou adalah keinginan seseorang untuk mengatur uang atau
asetnyayang dipengaruhi oleh tiga hal:
a. Money
demand of transaction
b. Money
demand for precautionary
c. Money
demand for speculation
Menurut Keynes besarnya permintaan Uang
dapat dikelompokkan dalam tiga motif yaitu,
a. Motif
transaksi (transactionary motive),yang merupakan permintaan uang yang timbul
karena adanya kebutuhan untuk membayar transaksi biasa.
b. Motif
berjaga-jaga (precautionary motive) permintan akan uang untuk tujuan memenuhi
kemungkinan –kemungkinan yang tidak terduga
c. Motif
spekulatif kebutuhan untuk memenuhi kemungkinan yang tak terduga, motif ini
lebih bersifat untuk mendapatkan keuntungan dari adanya peluang dalam pasar
komiditi,stock market financial market, dan foreign exchange.
Teori
Permintaan Uang dalam islam
Ada tiga teori permintaan uang dalam
islam
1
Permintaan Uang Mazhab
Iqtishaduna
Mazhab iqtishaduna berpendapat bahwa
permintaan uang adalah fungsi dari tingkat rasio harga tangguh terhadap harga
tunai.
2
Mazhab Mainstream
Sepertinya halnya pada mazhab pertama
diaman permintaan uang dalam islam hanya dikategorikan dalam dua hal yaitu
permintaan uang untuk transaksi dan berjaga-jaga. Landasan filosofis dari teori
dasar permintaan uang ini adalah islam mengarahkan sumber-sumber daya yang ada
untuk dialokasikan secara maksimum dan efesien.
3. Mazhab
Alternatif
Permintaan
uang dalam mazhab ketiga ini sangat erat kaitannya dengan konsep endogenous
uang dalam islam. Teori endogenous dalam islam secara sederhana dapat kita
artikan bahwa keberadaan uang pada hakikatnya adalah representasi dari volume
transaksi yang ada dalam sektor rill.
Islam
menggap bahwa perubahan niali tambah ekonomi tidak dapat didasrkan semata-mata
pada perubahan waktu. niali tambah uang terjadi jka dan hanya jika ada
pemanfaatan secra ekonomis selama uang tersebut dipergunakan.
Manajemen Moneter Konvesional dan Islam
1
Manajemen moneter konvesional
Adanya ketidak
teraturan dan hubungan antar variabel dalam perekonomian sering kali menjadikan
kita sulit untuk mengindetifikasikan alursuatukebijakan moneter mencapai
tujuannya. Pada dasarnya ada dua dalam
mekanisme transmisi moter yaitu,paradigma uang pasif dan paradigma uang aktif.
Perbedaan antara dua paradigma ini terletak dari penggunaan sasaran operasional
yang digunakan dalam mekanisme moneternya.
a. Uang
pasif
Paradigma uang
pasif percaya bahwa kesejangan output merupakan kausal utaam dalam
mekanisme transmisi. Dalam paradigma uang pasif ini uang dinyatakan
sebagaivariabel endogen yang mana otoritas moneter tidak mempunyai kemampuan
secara penuh untuk mengatur jumlah uang beredar.
b. Uang
aktif
Paradigma uang aktif percaya bahwa
likuiditas merupakan kausal utama dalam mekanisme transmisi moneter. Dalam
paradigma ini suku bunga dianggap sebagai resultante baisa yang terjadi dalam
mekanisme trasmisi moneter. Paradigma uang aktif daalam teori konvesional
menggap bahwa uang sebagai variabel exogen bentuk kurva penawarnnya bersifat
inelastic sempurna
2
Manejemen moneter islam
Dasar pemikiran dari menejemn moneter
dalam konsep islam adalah terciptanya stabilitas permintaan uang dan
mengarahkan permintaan uang tersebut kepada tujuan yang penting dan produktif.
Hilangnya insetif orang untuk memegang
uang idle sehingga mendorong orang untuk
melakukan:
Ø Qard
Ø Penjualan
muaajjal
Ø Mudharabah
Konsep uang beredar dalam ketiga Mazhab Ekonomi
Islam
1) Mazhab
1qtishaduna
Pandangan utama dari mazhab ini adalah jumlah
uang beredar merupakan elastis sempurna, diaman pemerintah sebagai pemegang
otoritas moneter tidak mampu untuk memengaruhi jumlah uang yang beredar.
2) Mazhab
mainsteram
Penawaran uang dalam islam sepenuhnya
dikontrol oleh negara sebagai pemegang monopoli dari penerbitan uang yang sah(
legal tender). Oleh karena itu penawaran uang diasumsikan secara penuh
dipengaruhi oleh kebijakan central bank sehingga secra grafik akan terlihat
bahwa Ms,bersifat perfec inelastic yangberakibat pada penawaran uang bebas dari
pengaruh tinggi rendahnya kebijakan biaya atas aset yang mengganggur.
3) Mazhab
Alternatif
Mazhab ini menjelaskan menejemen moneter
islam adalah mazhab alternatif yang menyatakan bahwa keberadaan uang pada
dasrnya terintegrasi dalam sistem sosial ekonomi yang berlaku, sehinnga value
dan jumlah uang buaknlah variabel utuh yanng berdiri sendiri.
Asumsi yang digunakan dalam konsep
iniadalah :
·
Pertama, telah
terjadinya globalisasi perekonomian bank sentral tidak lagi mampu melakukan
pengontrolan secara penuh terhadap jumlah uang yang beredar.
·
Kedua
perekonomian,mengarah ketahap islamisasi sistem keuanganya.
Hubungan
antara sektor Moneter dengan sektor Rill dalam Ekonomi Islam
a Perubahan pada money demand for speculation
permintaan uang untukmotif spekulasi terjadi
karena adanya sebagaian masyarakat yang melakuakn pinjam- meminjamkan uang
dengan sistem bunga. Money demand disebabkan karena adanya spekulasi permintaan
uang semu karena permintaan uang ini tidak terkait dengan sektor rill dan tidak
berpengaruh terhadap volume kapasitas transaksi rill.
Asumsi yangdigunakan permintaan
uang untuk motif spekulasi dalam ekonomi
islam meliputi:
·
Pemerintah selalui menjaga niali tukar uang
·
Pemerintah mencegah dan
melarang perdagangan uang.
·
Pemerintah mencegah dan
melarang peredaran uang palsu
b Money Illusion
money Illusion merujuk pada pilihan yang
dilakukan untuk mengubah permintaan,atau penawaran dari barang dan jasa yang
terkait dengan respon dari perubahan keadaan yang timbul padahal faktor-faktor
rill yang memengaruhi permintaan atau penawaran tersebut (seperti pendapatan
tingakt harga relatif,kekayaan rill termasuk persediaan uang rill)tidak berubah
sama sekali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar